Profil Desa Mangunranan

Ketahui informasi secara rinci Desa Mangunranan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mangunranan

Tentang Kami

Desa Mangunranan di Kec. Mirit, Kebumen, merupakan wilayah agraris 1,95 km² yang fokus pada inovasi hortikultura dan kesejahteraan sosial. Unggul melalui program Desa Siaga Sehat Jiwa dan potensi pengembangan kebun buahnya yang produktif.

  • Lokasi Strategis dan Administratif

    Terletak di bagian timur Kabupaten Kebumen, Desa Mangunranan memiliki luas wilayah 1,95 km² dan merupakan salah satu dari 22 desa di Kecamatan Mirit dengan akses langsung ke jalur transportasi lokal.

  • Inovasi Pertanian dan Hortikultura

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, dengan fokus pengembangan pada tanaman hortikultura seperti belimbing, jambu air madu, dan jambu kristal yang dikelola oleh kelompok tani lokal.

  • Fokus pada Kesejahteraan Sosial

    Mangunranan menonjol dengan adanya program "Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)", sebuah inisiatif yang menunjukkan komitmen kuat pemerintah desa terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan warganya secara menyeluruh.

XM Broker

Berada di tengah hamparan lahan subur di bagian timur Kabupaten Kebumen, Desa Mangunranan di Kecamatan Mirit menjelma menjadi sebuah wilayah yang tidak hanya menggantungkan hidup pada sektor pertanian tradisional, tetapi juga aktif berinovasi dalam pengembangan potensi hortikultura dan program kesejahteraan sosial. Dengan letak yang strategis dan tatanan pemerintahan yang berjalan, Mangunranan terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya seraya mengoptimalkan sumber daya alam yang melimpah. Profil ini mengulas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk dinamika kehidupan di desa tersebut, mulai dari kondisi geografis, demografi, hingga potensi ekonomi yang menjadi tulang punggung kemandirian wilayah.

Keberadaannya sebagai salah satu dari 22 desa di Kecamatan Mirit menjadikan Mangunranan bagian penting dari konstelasi sosial-ekonomi di kawasan tersebut. Desa ini menjadi representasi dari upaya transformasi desa agraris yang beradaptasi dengan tantangan zaman, salah satunya melalui inisiatif unik seperti program Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) yang menunjukkan perhatian mendalam pada aspek non-fisik warganya. Dengan dukungan pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat, Mangunranan bergerak maju sebagai sebuah komunitas yang produktif dan peduli.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Mangunranan secara geografis terletak di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada pada koordinat lintang sekitar -7.76667 dan bujur 109.78278. Wilayah desa ini memiliki luas total 1,95 kilometer persegi, atau setara dengan 3,72% dari keseluruhan luas Kecamatan Mirit. Topografi wilayahnya didominasi oleh dataran rendah yang subur, menjadikannya sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama sawah dan perkebunan.

Secara administratif, Desa Mangunranan memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah barat, desa ini berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ambal. Di sisi timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Winong dan Desa Pekutan. Sementara itu, batas desa di sisi lainnya bersinggungan dengan Desa Kertodeso. Letaknya yang terhubung langsung dengan desa-desa lain di dalam maupun di luar kecamatannya menjadikan Mangunranan memiliki aksesibilitas yang memadai untuk mobilitas penduduk dan distribusi barang. Pusat pemerintahan desa beralamat di Jalan Mirit Kilometer 06, Mangunranan, dengan kode pos 54395, yang berfungsi sebagai pusat layanan administrasi bagi seluruh warga.

Sebagai bagian dari Kecamatan Mirit, yang merupakan kecamatan paling timur di Kabupaten Kebumen, Mangunranan berjarak sekitar 28 kilometer dari ibu kota kabupaten. Wilayah Kecamatan Mirit sendiri memiliki karakteristik unik karena bagian selatannya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, meskipun Desa Mangunranan tidak termasuk desa pesisir. Kedekatan geografis dengan berbagai desa lain dan akses jalan yang memadai menempatkan Mangunranan pada posisi strategis untuk pengembangan lebih lanjut.

Demografi dan Kependudukan

Data kependudukan yang spesifik untuk Desa Mangunranan tidak tersedia secara rinci dalam publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dapat diakses publik hingga saat ini. Namun gambaran demografis dapat diperoleh dari data agregat di tingkat kecamatan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah penduduk di Kecamatan Mirit tercatat sebanyak 51.520 jiwa. Sebagai salah satu dari 22 desa di kecamatan tersebut, penduduk Mangunranan merupakan bagian dari total populasi ini.

Dengan luas wilayah sebesar 1,95 km², kepadatan penduduk di Desa Mangunranan dapat diperkirakan mengikuti rata-rata kepadatan di wilayah dataran rendah agraris di Kebumen, di mana sebaran penduduk cenderung merata. Struktur demografi masyarakatnya, seperti halnya desa-desa lain di Jawa Tengah, didominasi oleh kelompok usia produktif. Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Sebagian kecil lainnya bekerja di sektor jasa, perdagangan dan sebagai aparatur sipil negara atau perangkat desa.

Mata pencaharian utama ini secara langsung membentuk corak kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ketergantungan pada siklus tanam dan panen menjadi ritme utama aktivitas sehari-hari. Pemerintah desa terus berupaya melakukan pendataan penduduk secara berkala untuk memutakhirkan data demografis guna menunjang perencanaan pembangunan yang lebih akurat dan tepat sasaran, mulai dari alokasi bantuan sosial hingga perencanaan infrastruktur.

Pemerintahan dan Tatanan Desa

Roda pemerintahan di Desa Mangunranan dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan hasil pemilihan kepala desa serentak, jabatan Kepala Desa Mangunranan diamanahkan kepada Taat Teguh Subekti untuk periode 2019-2025. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan motor penggerak pembangunan di tingkat lokal. Struktur organisasi pemerintah desa mencakup sekretaris desa, kepala urusan (kaur) seperti kaur keuangan dan kaur perencanaan, serta kepala seksi (kasi) seperti kasi pemerintahan dan kasi kesejahteraan.

Dalam menjalankan fungsinya, Pemerintah Desa Mangunranan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Desa dan peraturan daerah Kabupaten Kebumen. Salah satu fokus utama pemerintahan ialah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara transparan dan akuntabel. Hal ini dibuktikan melalui berbagai laporan dan informasi kegiatan yang dipublikasikan melalui situs resmi desa. Situs tersebut juga menjadi media komunikasi antara pemerintah dan warganya, menyebarkan informasi mengenai program desa, kegiatan sosial, hingga pengumuman resmi.

Salah satu program unggulan yang mencerminkan visi pemerintahan saat ini yaitu "Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)". Program ini menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperhatikan kualitas sumber daya manusia dari aspek kesehatan mental. Inisiatif seperti ini menempatkan Mangunranan sebagai desa yang progresif dan peduli terhadap isu-isu sosial kontemporer yang sering kali luput dari perhatian di tingkat desa. Keberadaan lembaga kemasyarakatan desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), LPMD, Karang Taruna, dan PKK juga turut aktif dalam proses perencanaan dan pengawasan pembangunan.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Perekonomian Desa Mangunranan sangat bertumpu pada sektor agraris. Lahan persawahan yang luas menjadi basis utama produksi padi yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk. Sistem irigasi yang ada mendukung siklus tanam padi sehingga mampu menjadi sumber pangan utama sekaligus komoditas ekonomi bagi masyarakat. Selain padi, petani juga menanam tanaman palawija sebagai bagian dari pola rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan.

Namun, potensi ekonomi desa ini tidak berhenti pada pertanian konvensional. Mangunranan menunjukkan langkah inovatif di bidang hortikultura. Berkat inisiatif kelompok tani lokal, desa ini berhasil mengembangkan kebun buah yang produktif. Sebuah artikel berita dari tahun 2022 menyoroti bagaimana kelompok tani di Mangunranan menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) senilai puluhan juta rupiah. Dana tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan agrowisata kebun buah di atas lahan seluas kurang lebih satu hektar.

Komoditas unggulan yang dikembangkan di kebun ini ialah belimbing, jambu air madu, dan jambu kristal. Keberhasilan panen dari kebun ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi langsung bagi para petani, tetapi juga membuka potensi Mangunranan sebagai pemasok buah-buahan berkualitas di tingkat lokal maupun regional. Inovasi ini menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, sektor pertanian dapat menjadi lebih bernilai tambah. Di luar pertanian, sektor ekonomi lainnya yang berkembang antara lain usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti toko kelontong, warung makan, serta usaha jasa lainnya yang melayani kebutuhan harian masyarakat setempat.

Infrastruktur dan Layanan Publik

Pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan layanan publik menjadi prioritas Pemerintah Desa Mangunranan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya. Aksesibilitas desa didukung oleh jaringan jalan desa yang menghubungkan antar dusun serta jalan utama yang terkoneksi dengan jalan raya kecamatan, yaitu Jalan Mirit. Kondisi jalan yang terpelihara dengan baik menjadi faktor penting untuk kelancaran transportasi orang dan barang, terutama dalam mengangkut hasil panen ke pasar.

Di sektor pendidikan, Desa Mangunranan memiliki sarana pendidikan formal tingkat dasar untuk memastikan warganya mendapatkan hak atas pendidikan. Terdapat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta, yakni MIS Ma`arif Mangunranan, dan juga Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Huda yang menjadi pusat pendidikan agama dan umum bagi anak-anak usia sekolah. Keberadaan lembaga pendidikan ini sangat vital dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas.

Untuk layanan kesehatan, masyarakat Mangunranan mengakses fasilitas kesehatan terdekat yang disediakan di tingkat kecamatan, seperti puskesmas atau puskesmas pembantu (pustu). Di tingkat desa, program seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita dan lansia berjalan secara rutin. Program Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) yang telah disebutkan sebelumnya juga merupakan bagian dari layanan publik di bidang kesehatan non-fisik yang menjadi nilai lebih bagi desa ini. Sementara itu, untuk kebutuhan air bersih, sebagian besar penduduk mengandalkan sumur pribadi, dan jaringan listrik dari PLN telah menjangkau seluruh wilayah desa.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Mangunranan sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang merupakan ciri khas masyarakat agraris di pedesaan Jawa. Tradisi seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum masih terjaga dengan baik. Kegiatan keagamaan juga memegang peranan penting dalam membentuk ikatan sosial, dengan adanya masjid dan musala sebagai pusat kegiatan ibadah dan perayaan hari besar Islam.

Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani, PKK, dan Karang Taruna "Mandala Bakti Utama" menjadi wadah bagi warga untuk bersosialisasi dan menyalurkan aspirasi. Karang Taruna, misalnya, aktif dalam kegiatan kepemudaan yang positif, sementara PKK menjadi motor penggerak bagi pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan keluarga hingga ekonomi kreatif.

Secara budaya, masyarakat Mangunranan masih memegang teguh adat dan tradisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Kesenian dan ritual budaya yang berkaitan dengan siklus pertanian, seperti sedekah bumi atau syukuran panen, mungkin masih dilestarikan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui interaksi sosial yang erat dan kegiatan budaya yang hidup, Desa Mangunranan berhasil mempertahankan kohesi sosialnya di tengah perubahan zaman, menciptakan sebuah komunitas yang harmonis dan solid.